Wednesday, April 18, 2012

Pengertian Subnetting

Anda bisa membuat multiple logical networks dalam suatu jaringan Class A, B, atau C. Jika anda tidak melakukan subnet, anda hanya bisa menggunakan satu jaringan/network Class A, B, atau  C network, hal ini sangatlah tidak lazim.

Tiap-tiap data link di jaringan harus memiliki Network ID yang unik, dengan node/host pada link tersebut yang menjadi anggota dari Network tersebut (jaringan yang sama). Jika anda membagi network utama (Class A, B, atau C) menjadi subnetwork yang lebih kecil, maka anda bisa membuat interconnecting subnetworks (hubungan antar subnetwork dengan IP routing protocol). Maka masing-masing data link pada jaringan ini memiliki network/subnetwork ID yang unik.



Untuk melakukan subnetting alias men-subnet suatu jaringan, perpanjang natural/default mask dengan bit-bit yang bernilai 1 pada porsi host ID untuk membuat sebuah subnetwork ID. Contoh sebuah Class C network: 204.17.5.0 dengan natural/default mask: 255.255.255.0, Anda bisa membuat subnet dengan cara sebagai berikut :

204.17.5.0 -      11001100.00010001.00000101.00000000

255.255.255.224 - 11111111.11111111.11111111.11100000

--------------------------|sub|----

Dengan memperpanjang MASK menjadi 255.255.255.224, and telah menambahkan 3 bit bernilai 1 (ditandai dengan “sub”) pada porsi host yang digunakan untuk membentuk subnet. Dengan 3 bit tersebut, memungkinkan anda membuat 8 subnet. Dengan sisa 5 bit bernilai 0 untuk host ID, masing-masing subnet  memiliki 32 alamat host, dan hanya 30 saja yang bisa diterapkan/diconfigurasi pada perangkat/device, karena host ID dengan seluruh bit nya bernilai 1 atau seluruhnya bernilai 0 tidak bisa diterapkan pada perangkat/device. (Ini sangat penting sekali untuk diingat). Berikut subnet-subnet yang telah kita buat:

204.17.5.0 255.255.255.224     host address range 1 to 30

204.17.5.32 255.255.255.224    host address range 33 to 62

204.17.5.64 255.255.255.224    host address range 65 to 94

204.17.5.96 255.255.255.224    host address range 97 to 126

204.17.5.128 255.255.255.224   host address range 129 to 158

204.17.5.160 255.255.255.224   host address range 161 to 190

204.17.5.192 255.255.255.224   host address range 193 to 222

204.17.5.224 255.255.255.224   host address range 225 to 254
Note: Ada 2 cara untuk penulisan MASK. Pertama, seperti diatas, anda menggunakan 3 bit bernilai 1 lebih daripada “natural/default” MASK Class C, anda bisa menyatakan alamat-alamat ini memiliki 3-bit subnet MASK. Kedua, MASK : 255.255.255.224 dapat ditulis seperti: /27 karena terdapat 27 bit (bernilai 1) yang telah di set pada MASK. Cara kedua tersebut, dikenal dengan nama Classless Interdomain Routing (CIDR)-pembahasan berikutnya . Dengan CIDR, satu network dapat ditulis dengan notasi prefix/length. Contoh, 204.17.5.32/27 sama dengan network 204.17.5.32 255.255.255.224.

Skema network subnetting untuk 8 subnet, dapat digambarkan sebagai berikut::

Figure 2



Masing-masing router pada Figure 2 terhubung ke 4 subnetwork, satu diantara subnetwork terhubung pada kedua router tersebut. Masing-masing router juga memiliki sebuah alamat IP pada masing-masing subnetwork yang terhubung padanya. Masing-masing subnetwork bisa men-support sampai 30 alamat IP host.

Lebih banyak subnets, lebih sedikit alamat host yang tersedia per subnet. Contoh Network kelas C 204.17.5.0 dan sebuah mask 255.255.255.224 (/27) akan menghasilkan 8 subnets, masing-masing subnet memiliki 32 alamat host ( hanya 30 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices). Jika anda menggunakan mask 255.255.255.240 (/28), maka detilnya sebagai berikut:

204.17.5.0 -      11001100.00010001.00000101.00000000

255.255.255.240 - 11111111.11111111.11111111.11110000

--------------------------|sub |---
Karena anda memiliki 4 bit untuk membuat subnet, sehingga anda hanya memiliki 4 bit (sebelah kiri) untuk alamat host. Jadi dalam hal ini anda dapat memiliki 16 subnet, masing-masing subnet memiliki 16 alamat host ( hanya 14 alamat IP host yang bisa  dikonfigurasi pada perangkat/devices).

Kita akan coba liat cara mensubnet untuk Network Kelas B. Jika anda memiliki network 172.16.0.0 , maka anda akan segera tahu “natura”l mask-nya adalah 255.255.0.0 atau 172.16.0.0/16. Memperpanjang mask melebihi 255.255.0.0 berarti anda melakukan “subnetting”. Anda dengan cepat bisa melihat bahwa anda bisa membuat lebih banyak subnet daripada Network Kelas C. Jika anda menggunakan mask 255.255.248.0 (/21), berapa jumlah subnet dan host per subnet?

172.16.0.0  -   10101100.00010000.00000000.00000000

255.255.248.0 - 11111111.11111111.11111000.00000000

-----------------| sub |-----------
Anda menggunakan 5 bit dari “original” bit host untuk subnet. Sehingga anda bisa memiliki 32 subnet (25). Setelah anda menggunakan 5 bit (nilai 1) untuk “subnetting”, tersisa 11 bit (nilai 0) untuk alamat host. Sehingga anda bisa memiliki 2048 alamat host (211), hanya 2046 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices.

Note: Dulu, terdapat keterbatasan penggunaan “subnet 0″ (semua bit subnet diset ke Nol/zero). Beberapa perangkat tidak mensupport subnet zero ini. Perangkat Cisco Systems dapat menggunakan subnet zero ini dengan mengkonfigurasi perintah : ip subnet zero


Contoh:
Sekarang anda sudah memahami apa itu “subnetting”, mari kita terapkan ilmu ini. Sebagai contoh, anda memiliki kombinasi 2 alamat IP /mask, ditulisa dengan notasi “prefix/length” (length=jumlah bit yang bernilai 1), yang telah dikonfigurasi pada 2 perangkat/device. Tugas anda adalah menentukan apakah kedua perangkat ini berapa pada subnet yang sama atau berbeda. Anda dapat menggunakan alamat dan mask dari masing-masing perangkat untuk menentukan subnet dari kedua alamat IP host/perangkat tersebut.

Perangkat A: 172.16.17.30/20

Perangkat B: 172.16.28.15/20
Penentuan Subnet untuk Perangkat A:

172.16.17.30  -   10101100.00010000.00010001.00011110

255.255.240.0 -   11111111.11111111.11110000.00000000

-----------------| sub|------------

subnet =          10101100.00010000.00010000.00000000 = 172.16.16.0
Penentuan subnet dengan melakukan sebuah logika “AND” antara subnet mask dan alamat IP host. Dalam hal ini, Perangkat A berada pada subnet 172.16.16.0.

Penentuan Subnet untuk Perangkat B:

172.16.28.15  -   10101100.00010000.00011100.00001111

255.255.240.0 -   11111111.11111111.11110000.00000000

-----------------| sub|------------

subnet =          10101100.00010000.00010000.00000000 = 172.16.16.0
Dari hasil diatas, disimpulkan bahwa Perangkat A dan Perangkat B berada/memiliki subnet yang sama , yaitu 172.16.16.0.

2 comments:

  1. info info yang diberikan selalu menambah pengetahuan

    berita sumut

    ReplyDelete
  2. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...